Thursday, May 31, 2012

Pelajar Bangkit, Indonesia Bangkit

24 mei yang lalu, pengumuman kelulusan UN SMA secara resmi dan serentak diperdengungkan di bumi indonesia, lagi-lagi kita harus mengelus dada karena di sesalkan dengan perbuatan para generasi penerus bangsa, corat-coret seragam, konvoi dan kebut-kebutan tengah jalan, bahkan ada yang pesta minum-minuman keras secara terbuka seperti sudah menjadi budaya dikalangan para pelajar kita dalam meluapkan kegembiraannya lulus ujian nasional.

Padahal, 4 hari sebelumnya, 20 mei, di tanggal aku mulai mengenal seisi dunia ini, para pelajar itu tidak mengerti bahwa mereka bisa menikmati proses belajar yang menyenangkan seperti sekarang itu karena tidak terlepas dari perjuangan para pendahulunya, ya, 20 mei, 104 tahun yang lalu, dr. Wahidin Sudirohusodo, Sutomo, Ir. Soekarno, Muh. Hatta, Agus Salim, H.O.S. Tjokroaminoto, Ki Hajar Dewantara, dan masih banyak nama-nama besar lainnya, berusaha menyelamatkan bangsa melalui pendidikan yang merata untuk semua kalangan penduduk indonesia. Politik etis yang dicetuskan kolonial belanda telah mendiskretisasikan pendidikan hanya bisa dinikmati oleh kalangan pemilik modal, sehingga rakyat dari golongan kurang mampu hanya bisa gigit jari, tetap dalam kemiskinan dan kesengsaraan tanpa memperoleh hak pendidikan untuk memperbaiki kualitas hidupnya. Seandainya tidak ada pergerakan dari orang-orang tersebut sudah pasti bangsa kita tidak akan bisa bangkit, tetap dalam keterpurukan dan dikenal sebagai bangsa jongos, bangsa yang hanya bisa memproduksi tenaga kerja kasar.

"Kenapa sih seragam bagus2 dicoret2?"
"Kan ekspresi kegembiraan, mas".
"Kan jadi nggak bisa dimanfaatin lagi tuh seragamnya?"
"Ya disimpen aja, buat kenang-kenangan"
"Kenang2an kok seragam penuh coretan. Lulus sekolah yg disimpen itu pantesnya ya trophi juara, sertifikat organisasi, prestasi, penghargaan ini itu. yang begituan baru keren."

Pelajar, yang notabene masih muda umurnya harus berani mengambil peran besar, jika tidak, ketika tua pasti bakal menyesalinya. Muda itu masa untuk mengambil resiko terbesar dalam hidup. Asal benar, hajar. Asal baik, ambil. Pelajar yg hebat tak takut bermimpi sehebat apapun. Ia tak percaya ada kemustahilan. Jika Tuhan mau, siapa yg bisa melarang?. Impian hebat itulah yg terus memotivasi anak muda untuk selalu bilang, "Aku akan mencobanya, aku pasti bisa". Kalimat itu terus menerus memotivasi anak muda hebat tatkala ia menemui tantangan sebesar apapun. Dan percayalah, kalimat inilah yg mampu menghancurkan kemustahilan. 

Generasi pelajarlah yang akan memegang kekuasaan, yang akan menjadi pemimpin masa depan, mereka akan menggantikan guru, polisi, pejabat dan pemerintah sekarang ini. Pelajar yang sudah tertempa dan berilmu tentu akan lebih menguasai medan yang menjadi tanggung jawabnya, mereka akan mampu merubah Indonesia kelak di masa mendatang. Guru tidak mengajari mencontek, mendidik muridnya, polisi menindak yang benar, tidak mau menerima suap, pejabat tidak melakukan korupsi, memperhatikan kepentingan rakyat miskin, pemerintahnya adil, pro rakyat, maka sudah dipastikan kedepannya bangsa seperti inilah yang akan menjadi paling maju di dunia.

Bukankah suatu bangsa dikatakan hebat dan besar jika orang-orang yang didalamnya juga orang yang hebat dan besar dimata dunia. Nongkrongin tontonan nggak mutu, dengerin lagu cengeng, ngegame sampe lupa waktu, atau cangkrukan tiada guna, tinggalkan semua itu. Sudah saatnya kita berlomba-lomba mengisi waktu untuk menghebatkan diri, tak letih mengasah diri dari hari ke hari.

Waktunya kita meniru generasi-generasi pelajar brilian seperti habibie, yang telah mengharumkan nama indonesia dimata dunia mengenai penemuannya di dunia penerbangan. Anak-anak olimpiade yang telah membawa pulang medali emas atau rekan-rekan mahasiswa kita yang berhasil menjuarai kontes robot di kontes internasional.
Bangkitkan diri, hancurkan semua keputusasaan dan hal-hal negatif lainnya, terus berimprovement dan self development, niscaya bangkit dan majulah bangsa indonesia.
"Tak ada kata terlambat untuk belajar"
Jika kalimat sederhana ini membuatmu tersadar, maka buru-burulah belajar.
Artikel  ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan Indonesia Bangkit di BlogCamp.

51 comments:

  1. Saya telah membaca dengan seksama artikel diatas.
    Akan segera saya daftar
    Terima kasih atas partisipasi sahabat
    Salam hangat dari Surabaya

    ReplyDelete
  2. Saya juga telah membaca dengan seksama artikel di atas! Semoga menang dan ditunggu cipratannya!

    Bhahaha

    ReplyDelete
  3. Nek menang, traktiran yo! Ciri2 Indonesia Bangkit adalah rakyatnya yang makin peduli pada sesama dan makin rajin nraktir :p *OOT akut*

    ReplyDelete
    Replies
    1. mbak, aku suka sama pendapatnya mbak.. hehe...
      semoga menang ya bro, jangan lupa traktirannya yaaa, hohoho...
      :P

      Delete
    2. >>_<< :P <- ekspresi macam apa ini?
      mewek, lalu melet?

      Delete
    3. wahaha... i don't know too.. @.

      Delete
    4. Itu lagi pakai kacamata pembesar, @.

      Delete
    5. lagi sensi nih sama simbol mata 1.
      (=___=)

      Oia, ttg motivator, jawab di sini deh.
      Main clue2'an. hoho:
      *Blognya terkenal di antara penggemar misteri.

      Delete
    6. #nyampah ah.

      motivator: orang yg memberikan motivasi?
      tapi aku mengartikan motivasinya sbg: motivasi tak langsung. Ingin mjd seperti dia.. wkkwkk. >>> mana bisa? ngimpi deh gw.
      :P

      Delete
    7. ^hemm, siapa ya @.2, misteri y, jangan2 ayahnya shinichi kudo -__-"

      ^enha mah pasti bisa... *menurutku sih, :D
      sudah pernah bermimpi jadi motivator kan? berarti tinggal merealisasikannya.

      Delete
  4. Sepakat rif, kenang2an yg oke itu trophy utk ditinggalin di sekolah, attitide yg baik sama guru dan teman2, takkan tergantikan deh kitanya kalo kasi kesan yg bagus ke orang2.

    Berasa banget semangat tulisannya sampe ke kalbar. Tulisan dari hati nyampenya ya ke hati. Moga menang ya rif.

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah , alhamdulillah..semangatnya ngena ne :D, terima kasih.. jadi tambah semangat ne.

      ayo kita cari trophy... @.@ kalau bukan kita, paling nggak anak didik kita ^.

      Delete
  5. gue juga kagak setuju ame budaye nyang nyoret2 baju pas kelululasn..

    gud luk ye GA nye :)

    ReplyDelete
  6. kayaknya budaya corat-coret ama kebut2an emang rada susah diilangin-menurutku sih peran sekolah, guru ama ortu di sini amat penting. Jadi pas hari H itu sebelum mereka menyengaja coret2an baju, sebaiknya diceramahin dulu penting nggak tindakaan tadi. Itu juga kalau efektif ya, biasanya anak2 SMA sederajat itu rada susah kan dibilangin -.-"

    eh emang adakah yg sampe minum miras blak2an?? ngerinya :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah kemarin aku baca dijawapos, minum2an -_-", parah sekali.

      Delete
  7. Duhhh harus semangat sekolah nih hehe!
    Tak sinau dulu ahhh~

    ReplyDelete
  8. Saya pun telah membaca dengan seksama artikel diatas *komennya ketelatan,harusnya dibawahnya eksak :P

    dulu juga waktu lulus ikut2an coret 1 baju padahal pas beberapa waktu kemudian akhirnya cuma berakhir dengan jadi lap hehe.. belajar ga kenal usia yaa, marii terus belajar yang sebenarnya di kuliah kehidupan ini :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah, bener juga ya, belajar di kuliah kehidupan @.@

      Delete
    2. yup, bedanya kalo kuliah kehidupan ujian dulu baru ambil pelajarannya :)

      Delete
  9. tak ada kata terlambat untuk belajar...kalimat pamungkas yang sangat memotivasi...salam sukses ya untuk kontes-nya :)

    ReplyDelete
  10. Ayo Indonesia bangkit dengan berprestasi di bidang kita masing2 hehehe...

    Semoga menang sob :)

    ReplyDelete
  11. indonesia harus lebih baik dimasa mendatang :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. ^. stumon mau berevolusi jadi smartkey kan (smart monkey :P, bercanda sob)

      Delete
  12. Ya gapapalah melampiaskan kegembiraannya seperti itu... Daripada larinya ke drug, miras, free sex, atau tawuran? :P

    ReplyDelete
  13. yup, sepertinya stigma/cara pelajar dalam merayakan kelulusan UN semakin miris dan memprihatinkan. SEakan pengumuman lulus UN adalah the TOP of victory. Bahkan jika itu sebuah kemenangan pun, cara merayakannya tetap perlu de desain dalam kebersyukuran...

    G'luck ya..

    ReplyDelete
  14. <<< oknum yg gak ikut corat-coret pas kelulusan.

    "fufufu, kalau enggak ikut corat-coret, rasanya nyesel banget lho. Hiks, hiks..."

    Dan sayangnya,enggak ada kenang2an dari sekolah utk disimpen. Soalnya, kenang2annya berupa uang sih. Langsung deh, uangnya buat makan2...hehehe...

    Sukses ya, kontesnya.
    Maaf, komennya telat. fufufu...

    ReplyDelete
    Replies
    1. ^. ada temannya disini,
      aw aw aw, itu kan ada kenangannya, makan bareng, apalagi kalau ada photonya, mantap da syukurannya.

      ^. gak ada kata telat di komentar haha...

      Delete
    2. kagak ada fotonya, kagak ada kenangan.
      Hambar.
      Masa2 SMA adalah masa2 paling hambar mungkin ya??
      huhuhu...
      T^T

      Delete
  15. Setuju^^

    Suka sekali dengan tulisan di atas....
    Setuju!! Setuju!!

    ReplyDelete
  16. pelajarpun berbuat begitu karena mencontoh seniornya terdahulu, gimana caranya biar sesuatu yang menjadi budaya buruk itu bisa hilang.
    event: menulis di blog dapet android, ikutan yuk!

    ReplyDelete
  17. coba sekolahnya pakai seragam bebas, jadi kalau mau corat-coret baju sendiri, mereka mikir dulu

    ReplyDelete

have a question, just spill it :D