24 mei yang lalu, pengumuman kelulusan UN SMA secara resmi dan serentak diperdengungkan di bumi indonesia, lagi-lagi kita harus mengelus dada karena di sesalkan dengan perbuatan para generasi penerus bangsa, corat-coret seragam, konvoi dan kebut-kebutan tengah jalan, bahkan ada yang pesta minum-minuman keras secara terbuka seperti sudah menjadi budaya dikalangan para pelajar kita dalam meluapkan kegembiraannya lulus ujian nasional.
Padahal, 4 hari sebelumnya, 20 mei, di tanggal aku mulai mengenal seisi dunia ini, para pelajar itu tidak mengerti bahwa mereka bisa menikmati proses belajar yang menyenangkan seperti sekarang itu karena tidak terlepas dari perjuangan para pendahulunya, ya, 20 mei, 104 tahun yang lalu, dr. Wahidin Sudirohusodo, Sutomo, Ir. Soekarno, Muh. Hatta, Agus Salim, H.O.S. Tjokroaminoto, Ki Hajar Dewantara, dan masih banyak nama-nama besar lainnya, berusaha menyelamatkan bangsa melalui pendidikan yang merata untuk semua kalangan penduduk indonesia. Politik etis yang dicetuskan kolonial belanda telah mendiskretisasikan pendidikan hanya bisa dinikmati oleh kalangan pemilik modal, sehingga rakyat dari golongan kurang mampu hanya bisa gigit jari, tetap dalam kemiskinan dan kesengsaraan tanpa memperoleh hak pendidikan untuk memperbaiki kualitas hidupnya. Seandainya tidak ada pergerakan dari orang-orang tersebut sudah pasti bangsa kita tidak akan bisa bangkit, tetap dalam keterpurukan dan dikenal sebagai bangsa jongos, bangsa yang hanya bisa memproduksi tenaga kerja kasar.
"Kenapa sih seragam bagus2 dicoret2?"
"Kan ekspresi kegembiraan, mas".
"Kan jadi nggak bisa dimanfaatin lagi tuh seragamnya?"
"Ya disimpen aja, buat kenang-kenangan"
"Kenang2an kok seragam penuh coretan. Lulus sekolah yg disimpen itu pantesnya ya trophi juara, sertifikat organisasi, prestasi, penghargaan ini itu. yang begituan baru keren."
Pelajar, yang notabene masih muda umurnya harus berani mengambil peran besar, jika tidak, ketika tua pasti bakal
menyesalinya. Muda itu masa untuk mengambil resiko terbesar dalam hidup.
Asal benar, hajar. Asal baik, ambil. Pelajar yg hebat tak takut
bermimpi sehebat apapun. Ia tak percaya ada kemustahilan. Jika Tuhan
mau, siapa yg bisa melarang?. Impian hebat itulah yg terus memotivasi
anak muda untuk selalu bilang, "Aku akan mencobanya, aku pasti
bisa". Kalimat itu terus menerus memotivasi anak muda hebat tatkala ia
menemui tantangan sebesar apapun. Dan percayalah, kalimat inilah yg
mampu menghancurkan kemustahilan.
Generasi pelajarlah yang akan memegang kekuasaan, yang akan menjadi pemimpin masa depan, mereka akan menggantikan guru, polisi, pejabat dan pemerintah sekarang ini. Pelajar yang sudah tertempa dan berilmu tentu akan lebih menguasai medan yang menjadi tanggung jawabnya, mereka akan mampu merubah Indonesia kelak di masa mendatang.
Guru tidak mengajari mencontek, mendidik muridnya, polisi menindak yang benar, tidak mau menerima suap, pejabat tidak melakukan korupsi, memperhatikan kepentingan rakyat miskin, pemerintahnya adil, pro rakyat, maka sudah dipastikan kedepannya bangsa seperti inilah yang akan menjadi paling maju di dunia.
Bukankah suatu bangsa dikatakan hebat dan besar jika orang-orang
yang didalamnya juga orang yang hebat dan besar dimata dunia.
Nongkrongin tontonan nggak mutu, dengerin lagu cengeng, ngegame sampe
lupa waktu, atau cangkrukan tiada guna, tinggalkan semua itu. Sudah saatnya kita berlomba-lomba
mengisi waktu untuk menghebatkan diri, tak letih mengasah diri dari hari
ke hari.
Waktunya kita meniru generasi-generasi pelajar brilian seperti habibie, yang telah mengharumkan nama indonesia dimata dunia mengenai penemuannya di dunia penerbangan. Anak-anak olimpiade yang telah membawa pulang medali emas atau rekan-rekan mahasiswa kita yang berhasil menjuarai kontes robot di kontes internasional.
Bangkitkan diri, hancurkan semua keputusasaan dan hal-hal negatif lainnya, terus berimprovement dan self development, niscaya bangkit dan majulah bangsa indonesia.
"Tak ada kata terlambat untuk belajar"Jika kalimat sederhana ini membuatmu tersadar, maka buru-burulah belajar.
Artikel ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan Indonesia Bangkit di BlogCamp.
Saya telah membaca dengan seksama artikel diatas.
ReplyDeleteAkan segera saya daftar
Terima kasih atas partisipasi sahabat
Salam hangat dari Surabaya
ditunggu hadiahnya ya pakdhe :P *ngarepdotcom
DeleteSaya juga telah membaca dengan seksama artikel di atas! Semoga menang dan ditunggu cipratannya!
ReplyDeleteBhahaha
wahaha...
DeleteAku melu kang wkwkwkwk....
Deleteikut, hihiy, wew :P
Delete@_@ haha... ayo rame2 sob kita borong bareng2 hadiahe pak dhe
DeleteHayyukk... :-D
DeleteNek menang, traktiran yo! Ciri2 Indonesia Bangkit adalah rakyatnya yang makin peduli pada sesama dan makin rajin nraktir :p *OOT akut*
ReplyDeletewekeke... ^_^ nice
Deletembak, aku suka sama pendapatnya mbak.. hehe...
Deletesemoga menang ya bro, jangan lupa traktirannya yaaa, hohoho...
:P
>>_<< :P
Delete>>_<< :P <- ekspresi macam apa ini?
Deletemewek, lalu melet?
wahaha... i don't know too.. @.
Delete@. <- simbol mata 1???
DeleteItu lagi pakai kacamata pembesar, @.
Deletelagi sensi nih sama simbol mata 1.
Delete(=___=)
Oia, ttg motivator, jawab di sini deh.
Main clue2'an. hoho:
*Blognya terkenal di antara penggemar misteri.
#nyampah ah.
Deletemotivator: orang yg memberikan motivasi?
tapi aku mengartikan motivasinya sbg: motivasi tak langsung. Ingin mjd seperti dia.. wkkwkk. >>> mana bisa? ngimpi deh gw.
:P
^hemm, siapa ya @.2, misteri y, jangan2 ayahnya shinichi kudo -__-"
Delete^enha mah pasti bisa... *menurutku sih, :D
sudah pernah bermimpi jadi motivator kan? berarti tinggal merealisasikannya.
Sepakat rif, kenang2an yg oke itu trophy utk ditinggalin di sekolah, attitide yg baik sama guru dan teman2, takkan tergantikan deh kitanya kalo kasi kesan yg bagus ke orang2.
ReplyDeleteBerasa banget semangat tulisannya sampe ke kalbar. Tulisan dari hati nyampenya ya ke hati. Moga menang ya rif.
wah , alhamdulillah..semangatnya ngena ne :D, terima kasih.. jadi tambah semangat ne.
Deleteayo kita cari trophy... @.@ kalau bukan kita, paling nggak anak didik kita ^.
gue juga kagak setuju ame budaye nyang nyoret2 baju pas kelululasn..
ReplyDeletegud luk ye GA nye :)
thank you miss nay @.
Deletekayaknya budaya corat-coret ama kebut2an emang rada susah diilangin-menurutku sih peran sekolah, guru ama ortu di sini amat penting. Jadi pas hari H itu sebelum mereka menyengaja coret2an baju, sebaiknya diceramahin dulu penting nggak tindakaan tadi. Itu juga kalau efektif ya, biasanya anak2 SMA sederajat itu rada susah kan dibilangin -.-"
ReplyDeleteeh emang adakah yg sampe minum miras blak2an?? ngerinya :(
wah kemarin aku baca dijawapos, minum2an -_-", parah sekali.
DeleteDuhhh harus semangat sekolah nih hehe!
ReplyDeleteTak sinau dulu ahhh~
^. harus begitu una..
DeleteSaya pun telah membaca dengan seksama artikel diatas *komennya ketelatan,harusnya dibawahnya eksak :P
ReplyDeletedulu juga waktu lulus ikut2an coret 1 baju padahal pas beberapa waktu kemudian akhirnya cuma berakhir dengan jadi lap hehe.. belajar ga kenal usia yaa, marii terus belajar yang sebenarnya di kuliah kehidupan ini :)
wah, bener juga ya, belajar di kuliah kehidupan @.@
Deleteyup, bedanya kalo kuliah kehidupan ujian dulu baru ambil pelajarannya :)
Delete:))
Deletetak ada kata terlambat untuk belajar...kalimat pamungkas yang sangat memotivasi...salam sukses ya untuk kontes-nya :)
ReplyDeletesalam sukses juga untuk bang har. @.
DeleteAyo Indonesia bangkit dengan berprestasi di bidang kita masing2 hehehe...
ReplyDeleteSemoga menang sob :)
betul sob,
Deleteamin... ^.
indonesia harus lebih baik dimasa mendatang :D
ReplyDelete^. stumon mau berevolusi jadi smartkey kan (smart monkey :P, bercanda sob)
DeleteSETUJU!
ReplyDeleteTOS!!
DeleteYa gapapalah melampiaskan kegembiraannya seperti itu... Daripada larinya ke drug, miras, free sex, atau tawuran? :P
ReplyDelete^.^ iya juga ya
Deleteyup, sepertinya stigma/cara pelajar dalam merayakan kelulusan UN semakin miris dan memprihatinkan. SEakan pengumuman lulus UN adalah the TOP of victory. Bahkan jika itu sebuah kemenangan pun, cara merayakannya tetap perlu de desain dalam kebersyukuran...
ReplyDeleteG'luck ya..
^.^, good luck, thankyou mbak ririe
Delete<<< oknum yg gak ikut corat-coret pas kelulusan.
ReplyDelete"fufufu, kalau enggak ikut corat-coret, rasanya nyesel banget lho. Hiks, hiks..."
Dan sayangnya,enggak ada kenang2an dari sekolah utk disimpen. Soalnya, kenang2annya berupa uang sih. Langsung deh, uangnya buat makan2...hehehe...
Sukses ya, kontesnya.
Maaf, komennya telat. fufufu...
^. ada temannya disini,
Deleteaw aw aw, itu kan ada kenangannya, makan bareng, apalagi kalau ada photonya, mantap da syukurannya.
^. gak ada kata telat di komentar haha...
kagak ada fotonya, kagak ada kenangan.
DeleteHambar.
Masa2 SMA adalah masa2 paling hambar mungkin ya??
huhuhu...
T^T
:P, that's not lucky miss
DeleteSetuju^^
ReplyDeleteSuka sekali dengan tulisan di atas....
Setuju!! Setuju!!
^_^
Deletepelajarpun berbuat begitu karena mencontoh seniornya terdahulu, gimana caranya biar sesuatu yang menjadi budaya buruk itu bisa hilang.
ReplyDeleteevent: menulis di blog dapet android, ikutan yuk!
coba sekolahnya pakai seragam bebas, jadi kalau mau corat-coret baju sendiri, mereka mikir dulu
ReplyDelete